Verified by: drg. Tya Salampessy

Semenjak kita kecil, orang tua kita mengajarkan kita untuk selalu menyikat gigi sehabis sarapan pagi dan pada malam hari sebelum tidur. Karena membangun kebiasaan menyikat gigi secara teratur sangat berguna untuk mencegah gigi berlubang, bau mulut, dan penyakit gusi. Tetapi ternyata apabila kita pelajari lebih jauh, kebiasaan menyikat gigi juga bermaanfaat untuk mencegah risiko penyakit sistemik pada tubuh. Apabila terdapat infeksi gusi (periodontitis) pada mulut kita, penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol akan terjadi lebih cepat (aterosklerosis). 

Meskipun kebiasaan menyikat gigi sudah jelas diperlukan, masih banyak kontroversi yang timbul di masyarakat terkait terutama terkait penggunaan pasta gigi berfluoride. Kurangnya edukasi membuat sebagian orang menganggap fluoride berbahaya atau percaya bahwa perawatan gigi hanya perlu dilakukan hanya saat sakit gigi. Padahal, edukasi yang benar sangat penting agar masyarakat memahami manfaat pencegahan kerusakan gigi sejak dini. Untuk itu, mari kita pelajari manfaat dan risiko penggunaan pasta gigi berfluoride!

Apa manfaat pasta gigi berfluoride?

Fluoride adalah mineral alami yang secara luas ditemukan di air, tanah, dan beberapa jenis makanan. Fluoride telah lama digunakan dalam perawatan gigi karena bersifat topikal. Yakni bekerja secara langsung pada permukaan gigi yang bersentuhan langsung dengannya.

1. Memperkuat enamel gigi

Pasta gigi berfluoride bekerja dengan memperkuat lapisan enamel gigi melalui proses yang disebut remineralisasi, yaitu pengembalian mineral penting seperti kalsium dan fosfat ke dalam struktur enamel. Ketika fluoride masuk ke dalam saliva dan kontak dengan permukaan gigi, ia membantu mengikat mineral-mineral tersebut dan membentuk kristal enamel baru yang lebih kuat (fluorapatite). Struktur ini jauh lebih tahan terhadap paparan asam dibandingkan enamel alami, sehingga gigi menjadi lebih resisten terhadap kerusakan. Selain itu, fluoride berperan dalam mencegah demineralisasi dengan menekan aktivitas bakteri plak yang menghasilkan asam setelah mengonsumsi gula. Dengan kandungan fluoride yang konsisten melalui pasta gigi, proses penghancuran mineral oleh asam dapat diperlambat, sementara proses perbaikan enamel dipercepat, sehingga risiko karies berkurang secara signifikan.

Baca Juga: Abses Pada Leher Akibat Menunda Perawatan Gigi

2. Menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies

Fluoride dalam pasta gigi atau aplikasi topikal tidak hanya memperkuat enamel gigi, tetapi juga memiliki efek antibakteri langsung terhadap bakteri karies seperti Streptococcus mutans. Fluoride, terutama sebagai ion F⁻, dapat mengganggu metabolisme bakteri dengan cara menekan aktivitas enzim penting seperti ATP-ase dan enolase yang dipakai bakteri untuk glikolisis (pemecahan gula) dan produksi asam. Akibatnya, bakteri menjadi lebih sulit menghasilkan asam yang merusak enamel ketika memfermentasi karbohidrat, sehingga menurunkan potensi pembentukan karies.

Cara aman menggunakan pasta gigi berfluoride

Pasta gigi berfluoride untuk keperluan sehari-hari umumnya diformulasikan dengan kadar fluoride sekitar 1.000–1.500 ppm. Rentang ini secara internasional diakui sebagai standar aman dan efektif untuk pencegahan karies. Organisasi global seperti World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan pasta gigi dengan konsentrasi fluoride dalam kisaran tersebut sebagai langkah pencegahan utama terhadap gigi berlubang.

Dari aspek keamanan, penggunaan pasta gigi fluoride pada konsentrasi standar aman untuk sebagian besar populasi dewasa dan anak. Terutama bila dipakai sesuai petunjuk (misalnya banyak pasta sesuai usia dan tidak tertelan). Bicara soal takaran pasta gigi, berikut adalah takaran pasta gigi yang aman untuk digunakan:

1. Orang dewasa: sebesar biji polong atau berukuran diameter 1-1.5 cm
2. Anak usia 3-6 tahun: sebesar biji jagung atau berukuran diameter 8 mm
3. Anak dibawah 3 tahun: sebesar biji beras atau berukuran 3mm

Untuk kamu para orang tua yang memiliki anak usia dibawah 6 tahun, penggunaan pasta gigi berfluoride harus diperhatikan saat menyikat gigi. Jangan biarkan anak menelan pasta gigi, karena anak bisa mengalami fluorosis. Fluorosis adalah gangguan pada enamel yang terjadi ketika gigi sedang dalam masa pembentukan. Kondisi ini ditandai oleh perubahan tampilan permukaan enamel, mulai dari noda putih halus, garis-garis kusam, bercak kecokelatan, hingga permukaan enamel yang berpori pada kasus yang lebih berat. Setelah gigi permanen selesai terbentuk dan tumbuh ke rongga mulut, risiko fluorosis tidak lagi ada, sehingga pengendalian asupan fluoride pada usia dini menjadi faktor kunci dalam pencegahannya.

Kesimpulan

Fluoride merupakan komponen penting untuk kesehatan gigi, karena mampu memperkuat enamel serta menurunkan risiko karies secara signifikan. Ketika digunakan sesuai anjuran, manfaat fluoride jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Terakhir, fluorosis pada anak dapat dicegah melalui penggunaan pasta gigi dengan takaran yang benar. Apabila si kecil sudah mengalami fluorosis, jangan menunggu lebih lama untuk memeriksakan ke Maesa Dental Clinic ya! Booking Sekarang!

Referensi:

Marquis RE. Antimicrobial actions of fluoride for oral bacteria. Can J Microbiol. 1995 Nov;41(11):955-64. doi: 10.1139/m95-133. PMID: 7497353.

Ticoalu, J. P., Kepel, B. J., & Mintjelungan, C. N. (2016). Hubungan periodontitis dengan penyakit jantung koroner pada pasien di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E-GiGi, 4(2). https://doi.org/10.35790/eg.4.2.2016.14222