Verified by: drg. Tya Salampessy
Siapa yang tidak ingin memiliki senyum yang cerah dan menawan? Warna gigi yang putih bersih sering kali menjadi simbol kebersihan dan rasa percaya diri. Namun seiring waktu, warna gigi bisa berubah menjadi kekuningan atau kusam. Salah satu cara efektif untuk mengembalikan kecerahan alami gigi adalah melalui bleaching gigi. Prosedur ini kini semakin populer di kalangan masyarakat karena hasilnya cepat terlihat dan aman bila prosesnya dilakukan oleh dokter gigi profesional.
Warna gigi manusia secara alami tidak selalu berwarna putih seperti warna kapur. Warna alami gigi bisa bervariasi dari putih kebiruan, krem, hingga kekuningan. Namun, seiring waktu, warna gigi dapat berubah karena berbagai faktor dari luar (ekstrinsik) maupun dari dalam (intrinsik).
Faktor ekstrinsik berarti perubahan warna yang terjadi di permukaan luar gigi (email gigi) akibat akibat paparan zat-zat dari makanan, minuman, dan kebiasaan sehari-hari. Kandungan tanin pada teh, polifenol pada kopi, dan pewarna makanan dan minuman yang kita konsumsi mudah menempel pada email gigi, menyebabkan warna gigi menjadi kekuningan atau kecokelatan. Nikotin dan tar dalam rokok akan menyebabkan noda kuning atau bahkan kehitaman pada gigi. Semakin lama seseorang memiliki kebiasaan merokok, semakin sulit noda ini dihilangkan.
Faktor intrinsik berarti perubahan warna yang terjadi pada lapisan dentin gigi yang berada dibawah email. Warna ini biasanya lebih sulit dihilangkan karena berasal dari perubahan internal. Seiring bertambahnya usia, lapisan email menipis akibat gesekan dan aktivitas makan sehari-hari. Akibatnya, lapisan dentin yang warnanya lebih kuning menjadi semakin terlihat. Anak yang berusia di rentang 3-12 tahun selalu disarankan untuk menggunakan pasta gigi hanya sebesar biji jagung. Karena terlalu banyak fluoride saat masa tumbuh kembang gigi bisa menyebabkan bintik putih atau kecokelatan pada permukaan gigi.
Konsumsi antibiotik seperti tetrasiklin yang dikonsumsi ibu hamil dapat menyebabkan gigi anak berwarna abu-abu atau kecokelatan permanen pada saat pembentukan gigi di dalam kandungan. Tetrasiklin memiliki afinitas kuat terhadap ion kalsium. Molekul tetrasiklin akan berikatan dengan kalsium pada jaringan yang mengeras (dentin dan email gigi yang sedang berkembang) dan menyatu secara permanen ke struktur gigi. Setelah gigi erupsi dan terkena cahaya, senyawa yang terikat tersebut dapat teroksidasi dan berubah warna dari kuning fluoresen menjadi kuning–cokelat hingga abu-abu.
Bleaching gigi adalah prosedur untuk mencerahkan warna gigi menggunakan bahan pemutih khusus seperti hidrogen peroksida atau karbamid peroksida. Bahan ini bekerja dengan menembus lapisan email gigi dan memecah molekul penyebab noda, sehingga warna gigi tampak lebih putih dan bersih. Biasanya prosedur ini berlangsung sekitar 30–60 menit, dan hasilnya langsung terlihat setelah satu kali perawatan. Prosedur ini menggunakan sinar lampu UV untuk mempercepat proses pemutihan. Berikut prosedurnya:

Foto: Prosedur penyinaran lampu UV setelah diaplikasikan gel pemutih gigi
Baca Juga: Sering Minum Matcha Latte? Ternyata Ada Resikonya untuk Kesehatan Gigi Loh!
Setelah kita melakukan bleaching pada gigi, perlu beberapa perawatan khusus agar gigi tidak kembali kusam. Dengan perawatan yang tepat, efek putih hasil bleaching bisa bertahan hingga 3 tahun. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar hasil bleaching bertahan lebih lama:
Setelah bleaching, pori-pori email gigi masih terbuka selama 48 jam pertama, sehingga mudah menyerap warna dari makanan dan minuman. Selama masa ini (dan sebaiknya juga untuk jangka panjang), hindari konsumsi kopi, teh, minuman-minuman berwarna gelap, makanan yang mengandung pewarna, dan buah-buahan yang mengandung pigmen yang tinggi (tomat, beri-berian, dll). Jika tetap harus mengkonsumsinya, batasi jumlahnya lalu kumur dengan air putih setelahnya.
Selain nikotin dan tar yang menyebabkan gigi kembali kuning setelah bleaching. Merokok juga meningkatkan risiko penyakit gusi dan bau mulut. Jadi, menghentikan kebiasaan merokok akan sangat membantu menjaga hasil bleaching lebih lama dan menjaga kesehatan mulut.
Air putih menjaga produksi air liur yang berfungsi melindungi gigi dari zat asam dan bakteri penyebab noda. Kebiasaan sederhana ini sangat efektif untuk menjaga warna gigi tetap putih alami lebih lama.
Beberapa makanan bisa membantu menjaga kebersihan gigi secara alami, seperti:
Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsi secara berlebihan, terutama buah asam, karena bisa mengikis enamel jika terlalu sering.
Menjaga hasil bleaching membutuhkan kombinasi antara perubahan gaya hidup, kebersihan mulut yang konsisten, dan kontrol rutin ke klinik gigi. Hindari makanan dan minuman berwarna pekat, berhenti merokok, dan rawat gigi secara teratur agar warna putih cerah bisa bertahan hingga bertahun-tahun. Dengan perawatan yang baik, kamu tidak hanya mempertahankan warna putih gigi, tapi juga menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh.
Maesa Dental Clinic menyediakan treatment bleaching terbaik untuk gigi kamu. Dapatkan penawaran harga spesial pada promo SMILEVEMBER:
Bleaching 40% OFF* RSVP Sekarang!
Maesa Dental, Investasi Senyum Terbaikmu!
*Hanya berlaku sampai 30 November 2025
Referensi:
Vennila V. Tetracycline-Induced Discoloration of Deciduous Teeth. 2014. (Review, PMC)
Hannig C., et al. Effect of malic acid spray on salivary flow rate in subjects with xerostomia. Journal of Oral Rehabilitation, 2005.
Smile Connect dan Mae Care Program adalah layanan pendampingan kesehatan gigi yang personal, hangat, dan profesional.Temui kami di hari terbaik untuk senyummu
Karena kesehatan dan keamanan Anda adalah prioritas kami, kami hadir bersama mitra asuransi terbaik untuk menjaga setiap langkah Anda.
Ghea Youbi
Satisfied Patient"Aku habis perawatan Bleaching, memuaskan bangettt... hasilnya putih banget dan natural, setelah 3 hari jadi...